Kamis, 02 April 2015

Menanggulangi Kesedihan Akibat Kegagalan (Bagian 1)

Yang namanya kegagalan itu rasanya pasti pahit, mau orang bilang bahwa kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda kek, pasti ada hikmahnya kek, cobaan hidup lah dan apalah-apalah sebagainya. 

Selain kegagalan tentu musibah juga rasanya pahit, kesedihan akibat kegagalan ataupun musibah dapat menimbulkan sakit hati yang mendalam. Gagal dalam rumah tangga, gagal dalam cinta, gagal dalam karir, gagal naik pangkat, gagal usaha alias bangkrut dan berbagai macam jenis kegagalan lainnya. Musibah seperti kecelakaan, kematian anggota keluarga ataupun teman, bencana alam,  kebakaran, difitnah orang, dijahati orang, ditipu orang, dijegal orang dan sebagainya.

Ambilah contoh anda gagal naik pangkat, ternyata penyebabnya adalah karena anda dijegal orang. Kenapa anda sampai dijegal orang? Ternyata dikarenakan oleh ditnah yang disebarkan oleh oknum oknum yang memang tidak suka melihat anda berhasil. Ketika hampir seluruh teman seangkatan anda naik pangkat, hanya anda sendiri yang tidak, rasanya sakit sekali bukan? Belum lagi juga salah satu penyebabnya adalah teman-teman terdekat anda yang ikut andil juga dalam proses penghancurannya.

Dendam, marah, kesal, lalu ingin sekali segera membalas perbuatan orang orang itu, betapa tidak, anda gagal naik pangkat, kemudian dilewati lagi okeh para junior junior anda yang naik pangkat duluan, tentu tambah sakit hati. Kalau sudah begini tentu anda bawaannya jadi kerap menangis, stress, sering bengong, termenung dengan tatapan mata kosong, galau, gelisah, sering berkeluh-kesah serta-seakan akan seluruh dunia melawan anda. The World vs You, bahkan sampai pada titik nadirnya anda lalu berprasangka buruk terhadap ALLAH SWT.

Kenapa Tuhan tidak menolongku?

Katanya Maha Tahu lagi Maha Mengetahui kenapa sudah tahu aku bakal dijahati, tapi Dia diam saja?

Dan sebagainya dan sebagainya.

Ketahuilah wahai saudaraku, tidak, sekali lagi tidak! ALLAH SWT jauh lebih Maha Segalanya dari yang manusia tahu.

Janganlah berprasangka buruk terhadap Tuhan, ALLAH SWT berfirman, "Aku sesuai dengan prasangka hambaKu kepada diriKu." (Sabda RasulLULLAH SAW diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA)

Jadi janganlah berprasangka buruk kepada ALLAH SWT!

Aku berlindung Kepada ALLAH daripada godaan setan yang terkutuk
Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Surah Al Ikhlas (Terjemahan)
1. Katakanlah : Dia-lah ALLAH, Yang Maha Esa
2. ALLAH adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Jadi siapa yang salah? Yaa manusia! Kenapa manusia sampai setega itu? Yaa karena pengaruh dan bisikan setan yang menggoda agar manusia memperturutkan hawa nafsunya.

Instropeksi diri anda, siapa tahu anda sendiri yang salah. Masih kurang keras usahanya, masih kurang belajarnya, menganggap enteng segala sesuatunya, tabiat anda yang mungkin membuat orang lain tidak berkenan, pernah mengucapkan kata yang tidak enak atau menyinggung perasaan orang lain, pernah terlihat congkak, pongah atau sombong dan lain lain.

Sudah kok, sudah saya instropeksi diri saya, yang ada malah saya sudah menundukan kepala saya, bertutur kata yang baik dan tetap sabar. Akan tetapi yang ada malah harga diri saya dinjak-injak, dipermalukan di depan orang banyak, dihina-dina, dicaci-maki, dicari-cari kesalahan saya secara terus menerus, diperlakukan tidak adil, dipersulit, pokoknya susah deh, menderita!

Sekarang yang ada saya dendam, mau balas dendam!

Silahkan!

Surah An-Nahl Ayat 126 (Terjemahan)
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Bersambung ke Bagian 2