Rabu, 01 April 2015

Mampir Ke Kota Tua

Kepala dan pundak istri saya beberapa hari ini kliengan terus alias puyeng. Maka saya putuskan untuk berobat saja ke rumah sakit dan dokter menyarankan untuk diperiksa kadar kolesterol dan gula darahnya. Setelah diambil darahnya waktu masih menunjukan pukul 10 pagi, sementara hasil laboratorium baru bisa diambil paling cepat pukul satu siang sesudah istirahat. Mosok mau nungguin 3 jam dengan berbengong-ria? Maka kami putuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Karena letak rumah sakit yang terhitung masih di wilayah Gunung Sahari, maka kami putuskan untuk melihat-lihat barang di Pasar Pagi, ITC Mangga Dua, Mall Mangga Dua serta Harco Mangga Dua. Setelah berhasil mendapatkan barang yang kami cari, dan waktu masih menunjukan pukul setengah dua belas, lalu diselingi makan siang singkat di sebuah warung nasi dijembatan ITC - Mall Mangga Dua maka kami pun menyempatkan diri berkunjung ke kota tua.


Bangunan-bangunan di kota tua ini unik-unik sekali, ada yang usianya puluhan hingga mencapai ratusan tahun. Gaya arsitektur kolonialismenya terlihat sekali khas Belanda. Beberapa tahun yang lalu, ketika masih sering mondar mandir Jakarta - Amsterdam dalam rangka perjalanan dinas, seringkali saya disaat waktu senggang berjalan-jalan sendirian di jalan jalan kota Amsterdam. Menurut saya banyak sekali kemiripannya antara Amsterdam dan wilayah Jakarta Kota dalam tata kotanya.


Di Kota tua ini banyak sekali terdapat museum museum, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik dan Seni Rupa, Museum Bank Indonesia, serta bangunan bangunan tua seperti Gedung Kantor Pos dan Stasiun Jakarta Kota.


Jika anda ingin menikmati nostalgia tempo doeloe dengan bersantai, bisa dicoba Cafe Batavia yang ada disini.


Atau kalau mau sepedahan berboncengan bersama istri atau pasangan anda, bisa disewa sepeda yang berwarna warni yang terdapat banyak disini