Gagal is gagal, gagal yaa gagal. Kalo udah gagal mau gimana lagi? Gagal adalah kenyataan, mau menangis sekeras kerasnya ataupun tertawa terbahak bahak tetap saja yang namanya kegagalan tetaplah suatu kegagalan. Terus kalau udah gagal mau apa? Yaa hadapi saja kegagalan itu dengan gagah berani. Gak usahlah banyak ngomong ini, ngomong itu bahwasanya kegagalan adalah sukses yang tertunda, pokoknya yang namanya gagal yaa tetap gagal. Untuk yang tidak gagal, janganlah sekali sekali sok tahu dan menasihati si pecundang yang gagal, jangan. Kok begitu? Yaa karena kamu yang tidak gagal tidak akan pernah paham akan apa yang dirasakan oleh si pecundang yang mengalami kegagalan.
Kegagalan adalah musibah, kutukan, hukuman dan segala macam makna konotasi yang serupa dengannya. Kalau seseorang mengalami kegagalan pastilah dia kecewa, sedih, marah, sakit hati, dendam, iri, ingin rasanya membunuh kegagalan itu sendiri. Lalu siapakah penyebab kegagalan? Diri sendiri atau orang lain? Bisa jadi diri sendiri bisa saja orang lain. Gagal karena diri sendiri mengakibatkan mental menjadi terpuruk, kehilangan percaya diri. Gagal karena orang lain atau digagalkan oleh orang lain mengakibatkan sakit hati, kecewa, iri, dengki serta dendam.
Wajarkah itu semua? Yaa wajar saja, tidak ada yang aneh, sudah fitrahnya manusia jika mengalami kegagalan akan sakit hati, kecewa, iri, dengki, dendam samapai kehilangan percaya diri. Karena gagal jadi ingin menangis? Menangislah! Karena gagal jadi ingin berteriak sekeras-kerasnya? Berteriaklah! Gagal tidak usah ditutup-tutupi, merasa malu karena gagal? Wajar. Merasa hina karena gagal? Manusiawi. Merasa marah karena gagal? Lumrah. Merasa bodoh karena gagal? Masuk akal. Merasa sedih dan terpukul karena gagal? Memang!
Setelah mengalami kegagalan saya harus apa? Yaa hadapi saja hidup ini dengan predikat pecundang yang gagal. Kasar ih, tidak berperikemanusiaan! Salah, justru malah lebih manusiawi, hadapilah kegagalan itu sebagaimana mestinya, dan pahamilah bahwa kegagalan itu adalah kenyataan, gagal itu nyata. Jadi gagal adalah sebuah keniscayaan yang berbuah pahit. Belajarlah untuk bisa hidup dengannya dan terimalah kenyataan..
Setelah diri anda tenang, bisa menerima kegagalan anda dengan hati yang tulus ikhlas, barulah evaluasi kegagalan anda tadi. Kenapa bisa sampai gagal? Kesalahannya ada dimana? Apa saja kekurangan yang membuat anda bisa gagal? Jika hasil evaluasi dapat menemukannya, maka anda tinggal memperbaikinya.
Bagaimanakah dengan kegagalan yang disebabkan oleh orang lain? Kembali lagi, setelah diri anda tenang, bisa menerima kegagalan anda dengan hati yang tulus ikhlas, barulah evaluasi kegagalan anda tadi. Kenapa orang lain bisa sampai menggagalkan anda? Dendam dan marah itu wajar, bahkan anda diperbolehkan untuk mendoakan agar orang yang telah dengan sengaja membuat anda gagal agar ditimpa musibah. Bagaimana dengan memberi maaf? Untuk anda yang tidak gagal dan belum pernah rasakan pahitnya buah kegagalan, kembali lagi, janganlah sekali sekali sok tahu dan menasihati si pecundang yang gagal agar legowo dan memberi maaf dengan alasan ini itu. Jangan. Kok begitu? Yaa sekali lagi, karena kamu yang tidak gagal tidak akan pernah paham akan apa yang dirasakan oleh si pecundang yang mengalami kegagalan.
Boleh jadi jika posisinya tertukar dengan si pecundang maka anda akan lebih ekstrim lagi dalam menyikapi kegagalan yang disebabkan oleh orang lain yang memang dengan sengaja ingin menggagalkan anda. Tuhan saja tidak melarang jika anda merasa teraniaya untuk memanjatkan doa agar si jahat ditimpa musibah atau dibalas kejahatannya. Bahkan janji ALLAH SWT adalah salah satu doa yang akan langsung terkabul adalah doa yang teraniaya, bahkan tanpa melihat agama dari si pemanjat doa.
Jadi pada intinya kegagalan itu pahit buat orang yang mengalaminya, sementara untuk orang yang sengaja membuat orang lain gagal, maka bersiap siaplah untuk balasannya!
Dibalik setiap kegagalan, jika anda sudah dapat menerimanya, hidup berdampingan dengannya, Insya ALLAH anda akan mendapatkan hikmah dari kegagalan itu tadi, sesungguhnya dibalik setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. Bisa jadi ALLAH SWT memberi anda pengganti yang jauh lebih baik daripada yang anda inginkan sebelumnya namun menemui kegagalan dalam usaha untuk mencapainya. Yang jelas dengan kegagalan, kalau anda dapat melaluinya dengan baik, maka mental anda telah teruji dan menjadi lebih kuat. Dengan kegagalan anda akan lebih menghargai kesuksesan daripada orang yang sukses tanpa kegagalan.
Setelah mengalami kegagalan saya harus apa? Yaa hadapi saja hidup ini dengan predikat pecundang yang gagal. Kasar ih, tidak berperikemanusiaan! Salah, justru malah lebih manusiawi, hadapilah kegagalan itu sebagaimana mestinya, dan pahamilah bahwa kegagalan itu adalah kenyataan, gagal itu nyata. Jadi gagal adalah sebuah keniscayaan yang berbuah pahit. Belajarlah untuk bisa hidup dengannya dan terimalah kenyataan..
Setelah diri anda tenang, bisa menerima kegagalan anda dengan hati yang tulus ikhlas, barulah evaluasi kegagalan anda tadi. Kenapa bisa sampai gagal? Kesalahannya ada dimana? Apa saja kekurangan yang membuat anda bisa gagal? Jika hasil evaluasi dapat menemukannya, maka anda tinggal memperbaikinya.
Bagaimanakah dengan kegagalan yang disebabkan oleh orang lain? Kembali lagi, setelah diri anda tenang, bisa menerima kegagalan anda dengan hati yang tulus ikhlas, barulah evaluasi kegagalan anda tadi. Kenapa orang lain bisa sampai menggagalkan anda? Dendam dan marah itu wajar, bahkan anda diperbolehkan untuk mendoakan agar orang yang telah dengan sengaja membuat anda gagal agar ditimpa musibah. Bagaimana dengan memberi maaf? Untuk anda yang tidak gagal dan belum pernah rasakan pahitnya buah kegagalan, kembali lagi, janganlah sekali sekali sok tahu dan menasihati si pecundang yang gagal agar legowo dan memberi maaf dengan alasan ini itu. Jangan. Kok begitu? Yaa sekali lagi, karena kamu yang tidak gagal tidak akan pernah paham akan apa yang dirasakan oleh si pecundang yang mengalami kegagalan.
Boleh jadi jika posisinya tertukar dengan si pecundang maka anda akan lebih ekstrim lagi dalam menyikapi kegagalan yang disebabkan oleh orang lain yang memang dengan sengaja ingin menggagalkan anda. Tuhan saja tidak melarang jika anda merasa teraniaya untuk memanjatkan doa agar si jahat ditimpa musibah atau dibalas kejahatannya. Bahkan janji ALLAH SWT adalah salah satu doa yang akan langsung terkabul adalah doa yang teraniaya, bahkan tanpa melihat agama dari si pemanjat doa.
Jadi pada intinya kegagalan itu pahit buat orang yang mengalaminya, sementara untuk orang yang sengaja membuat orang lain gagal, maka bersiap siaplah untuk balasannya!
Dibalik setiap kegagalan, jika anda sudah dapat menerimanya, hidup berdampingan dengannya, Insya ALLAH anda akan mendapatkan hikmah dari kegagalan itu tadi, sesungguhnya dibalik setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. Bisa jadi ALLAH SWT memberi anda pengganti yang jauh lebih baik daripada yang anda inginkan sebelumnya namun menemui kegagalan dalam usaha untuk mencapainya. Yang jelas dengan kegagalan, kalau anda dapat melaluinya dengan baik, maka mental anda telah teruji dan menjadi lebih kuat. Dengan kegagalan anda akan lebih menghargai kesuksesan daripada orang yang sukses tanpa kegagalan.